Kunjungan FMIPA Universitas Brawijaya di Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta | UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta
Our Blog post image goes here

UPA. Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta menerima kunjungan studi banding dari Fakultas MIPA Universitas Brawijaya pada hari Rabu, 16 April 2025. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka studi banding terkait praktik sistem layanan deteksi plagiasi yang telah dilakukan oleh Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta. Jumlah peserta dalam kunjungan tersebut adalah 15 orang yang terdiri dari Wakil Dekan 2, Wakil Dekan 3 dan Tim Deteksi Plagiasi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.

Dalam kesempatan tersebut, UPA. Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta memberikan sharing pengalaman terkait pengelolaan layanan plagiarism check untuk tugas akhir dan karya ilmiah civitas akademika. Kepala UPA Perpustakaan UPNVY Prayudi, SIP., MA., Ph.D menyampaikan bahwa Perpustakaan menyelenggarakan roadshow ke fakultas-fakultas serta membuat kelas literasi informasi terkait plagiarisme dan cara pencegahannya. Serta terus mendorong mahasiswa dalam penulisan tugas akhir yang penuh etika.

Chomsin Sulistya Widodo S.Si., M.Si., Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FMIPA Universitas Brawijaya mengungkapkan bahwa FMIPA Universitas Brawijaya sedang mempelajari dan mencari model yang lebih efektif dari universitas-universitas lain termasuk Perpustakaan UPNVY dalam mengelola layanan uji similaritas tugas akhir mahasiswanya, mengingat mereka baru saja menerapkan layanan  tersebut semester lalu. 

Beberapa hal menarik yang menjadi perhatian  dalam diskusi kunjungan tersebut salah satunya adanya konsultasi hasil uji dan adanya kelas literasi informasi tentang plagiarisme dan pencegahannya yang diterapkan di Perpustakaan UPNVY. Konsultasi ini memuat pertanyaan-pertanyaan mahasiswa mengenai hasil uji similaritasnya, serta cara memparafrase ketika hasil yang diperoleh belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Meskipun implementasi penggunaan layanan ini belum sepenuhnya optimal, namun kegiatan ini menjadi sarana diskusi untuk menjadikan keduanya lebih baik lagi. Kendala mengenai belum adanya peraturan khusus yang tertulis juga menjadi salah satu upaya yang akan dilakukan setelah adanya pertemuan tersebut.